Senin, 30 Oktober 2017

Mencegah 9 Penyakit Degeneratif




Apa itu Penyakit Degeneratif?

Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan jaringan atau organ memburuk dari waktu ke waktu. Ada cukup banyak jenis penyakit generatif yang terkait dengan penuaan, atau memburuk selama proses penuaan.

Penyakit degeneratif disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor tersebut adalah efek langsung dari penggunaan normal tubuh, sementara yang lain disebabkan oleh kesehatan yang buruk atau gaya hidup yang tidak sehat. Kebanyakan penyakit degeneratif dapat disembuhkan, namun ada beberapa kasus yang tidak dapat disembuhkan. Dalam kasus tersebut, pilihan pengobatan yang ada hanya mampu membantu meringankan gejala sehingga pasien dapat hidup normal.

Beberapa jenis penyakit degeneratif paling umum adalah kanker, diabetes, Parkinson, Alzheimer, rheumatoid arthritis, dan osteoporosis. Banyak orang-orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Bahkan di banyak negara, penyakit degeneratif menjadi salah satu penyebab utama kematian.

Penyebab penyakit degeneratif lainnya seperti kurang aktif secara fisik, malas berolahraga, dan pola makan yang tidak sehat dalam jangka panjang. Gejalanya termasuk kondisi tubuh yang memburuk, banyak kerusakan jaringan tubuh, stamina menurun, dan sebagainya. Cara mengobati penyakit degeneratif dapat dilakukan secara medis dengan saran dokter. Namun, juga dapat diatasi dengan obat-obatan tradisional dan tentu saja dengan meninggalkan gaya hidup yang tidak sehat.

Berikut ini adalah berbagai jenis penyakit degeneratif:

     1. Diabetes Mellitus
   
Penyebab diabetes adalah kadar insulin yang tidak terkontrol. Faktor pemicunya termasuk kerusakan pada pankreas, darah tinggi, kegemukan, stres berat, dan pola hidup tidak sehat.


     2. Hipertensi
Usaha mencegah timbulnya hipertensi adalah dengan cara menghindar faktor-faktor pemicunya. Intinya cara terbaik menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengadopsi pola hidup sehat seperti aktif berolah raga, mengatur diet (rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh) serta mengupayakan perubahan kondisi (menghindari stress dan mengobati penyakit).
        a) Mengatasi obesitas dan mengontrol berat badan
        b) Mengatur pola makan (diet sehat dan mengurangi asupan garam)
        c)   Menghindari stress
        d)   Memperbaiki gaya hidup yang kurang sehat
        e)   Mengontrol tekanan darah
        f)    Meningkatkan aktivitas fisik

     3. Aterosklerosis
       a)      Menjaga pola makan gizi seimbang
       b)      Makan makanan yang dapat menurunkan kadar kolesterol
       c)      Menjaga tetap melakukan aktivitas fisik/berolahraga
       d)     Mengolah stress
       e)      Berhenti merokok
       f)       Menjaga tekanan darah, gula darah dan berat badan tetap normal.

     4. Penyakit jantung
    Langkah –langkah untuk mencegah penyakit kardiovaskular meliputi:
  • Diet rendah lemak, serat tinggi termasuk biji-bijian dan banyak buah segar dan sayuran (setidaknya lima porsi sehari)
  • Diet tinggi sayuran dan buah
  • Berhenti merokok dan menghindari perokok pasif
  • Membatasi konsumsi alkohol untuk batas harian yang direkomendasikan
  • Tekanan darah lebih rendah, jika tinggi, melalui penggunaan obat antihipertensi
  •  Menurunkan lemak tubuh (BMI) jika kelebihan berat badan atau obesitas
  •  Meningkatkan aktivitas harian sampai 30 menit olahraga berat perhati sedikitnya lima kali per minggu
  • Menurunkan stress psychosocial

     5. Kanker
Upaya pencegahan penyakit kanker dapat dilakukan dengan memulai hidup sehat serta menghindari faktor resikonya. Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain.
a)   Menghindari polusi udara, air dan makanan baik dirumah, di lingkungan sekitar, kantor dan    sebagainya.  
b)   Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan tempat hidup untuk mencegah infeksi.c)   Memperbaiki konsumsi makanan sehari-hari.d)  Menambah porsi sayuran dan buah-buahan sampai 400-800 gr per hari (vitamin, mineral, antioksidan dan komponen bioaktif inti kanker.
e)   Mengurangi konsumsi sumber karbohidrat.
f)    Menghindari pencemaran dan penggunaan bahan kimia pada makanan.
g)   Menjaga berat badan ideal

     6. Stroke
Tujuan upaya pencegahan penyakit stroke ini adalah untuk menurunkan kejadian penyakit, kecacatan dini dan kematian, sehingga dapat memperpanjang hidup dengan kualitas yang memadai. Pencegahan dibagi atas 2 kategori yaitu pencegahan primer dilakukan pada mereka yang masih sehat dan belum pernah mengalami penyakit stroke. Sedangkan pencegahan sekunder, dilakukan terhadap mereka yang sudah pernah mengalami penyakit stroke.
 
a)   Pencegahan primer antara lain:
  • Menghindari kegemukan
  • Menghindari stress
  • Menghindari minum alkohol dan obat yang memiliki efek buruk pada pembuluh darah
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Mengurangi asupan lemak, kolesterol dan garam yang dikonsumsi secara berlebihan
  • Mengendalikan gula darah dan kadar lemak darah (dislipidemia)
  • Mengobati penyakit seperti: Hipertensi, Diabetes melitus, Penyakit jantung/aterosklerosis
  • Berolahraga secara teratur, minimal 3 kali seminggu.
b)   Pencegahan sekunder 
      Dalam pencegahan sekunder yang perlu dilakukan:
            1)      Mengontrol faktor resiko penyakit stroke melalui:
    • Mengobati penyakit-penyakit yang diderita yang merupakan resiko timbulnya stroke seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung.
    • Mengatasi dislipidemia dengan diet rendah lemak.
    • Berhenti merokok
    • Menghindari konsumsi alkohol
    • Mengatasi kegemukan (obesitas)
    • Menghindari dan mengobati hiperurisemia
    • Mencegah terjadinya polisitemia (jumlah sel darah merah yang tinggi)
    • Menghindari stress
    • Mengatasi keadaan depresi
      2)      Dengan menggunakan obat-obatan (stroke iskemik)

     7. Osteoporosis
Mencegah osteoporosisi harus dimulai sejak usia muda, karena kepadatan tulang terbentuk secara maksimal pada usia 20-35 tahun dan kemudian stabil sampai menopause (Sutanto, LB dan Sutanto, DB, 2005)

     8. Gout dan Hiperurisemia
Penyakit gout ini merupakan salah satu penyakit yang sulit untuk dicegah, tetapi beberapa faktor pencetusnya dapat dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya protein).
Usaha pencegahan yang terbaik adalah dengan makan tidak berlebihan. Jika sudah terlanjur menderita gangguan asam urat maka sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang dapat memperburuk keadaan, misalnya dengan membatasi makanan tinggi purin dan memilih makanan rendah purin.
Pengelompokkan makanan berdasarkan kandungan purinnya adalha sebagai berikut (Saraswati, 2009):
  • Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/ 100 gram bahan makanan  yaitu hait, ginjal, otak, jantung, paru-paru, jeroan lainnya, udang, remis, kerang, sardine, herring, ekstrak daging (abon, dendeng) ragi (tape), alcohol serta makanan dalam kaleng.
  • Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedagn (50-150 mg/100 gram bahan makanan) yaitu ikan yang tidak termasuk dalam golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya dan kangkung. 
  • Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-5- mg/100 gram bahan makanan) yaitu: keju, susu, telur, sayuran lain dan buah-buahan. 

        9. Rheumatoid Arthritis
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan antara lain dengan mengurangi faktor resiko seperti mengatasi obesitas, melakukan aktivitas fisik, mengontrol faktor metabolik seperti asam urat, lemak dan gula darah.







Daftar Pustaka:
 
 Ip Suiraoka. Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.

Minggu, 29 Oktober 2017

Khitan Massal Gratis 2017


Minggu (29 Oktober 2017) DGCI Malang Raya mengadakan Tasyakuran dan Khitan Massal Gratis  di Dealer Datsun Malang di Jl. Letjend S. Parman 95 Malang bekerjasama dengan Politeknik Kesehatan RS dr Soepraoen Malang.

Diadakannya acara ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Kota Malang yang ingin mengkhitankan anaknya dan peserta khitan tidak dipungut biaya.



Kegiatan Khitan Massal
 

Panitia Khitan Massal

Poster dan cara pencegahan Hiv Aids dengan "ABCDE"

  Abstinence. Sudah jelas jika tidak ingin tertular maka jauhilah media penularnya. Hindari seks bebas. Be faithful. Bagi y...